Mengabdi Adalah Kembali: Catatan Harian

Dimensi Nulis
4 min readJul 1, 2022

--

“Dalam kepergian yang memulai perjalanan kembali, hembusan angin membawa langkah demi langkah mencari diri”

Cikidang-Lembang, 27Juni 2022

Disini Rizky, bersama dirinya sendiri di malam yang kaku karena dingin berkuasa berkeliaran di dunia malam desa. Disana pemukiman, hidup dan terlelap dibawah kaki-kaki bukit yang juga sedang meniupi mereka dengan angin malam, kini tengah tertidur bersama cahaya lampu yang spektrumnya melesat sampai sini. Mataku melihat sekeliling, mencoba menangkap apa yang masih tampak pada SD ini, yang lain sudah tertidur. Hanya seekor kucing yang berjalan pelan kesana kemari, barangkali belum ngantuk atau merasa leluasa karena tanpa manusia. Hari ini, aku membawa diriku sendiri dan bersama banyak orang lainnya datang ke sini, hari ini kami meramaikan kampung mereka. Kala itu merasakan pengharapan yang sebesar-besarnya untuk kelancaran kegiatan ini, dalam doaku pada kepergian sembari melihat kendaraan-kendaraan itu melaju menuju lokasi, pada keramaian sekolah di saat persiapan seremoni penyambutannya, pada langkah-langkah mereka yang tegap walau kadang sulit diayun saat menuju rumah singgah masing-masing.

Malam semakin larut saat ini, saat aku melihat beberapa rekan-rekan keluar dari tempat tidurnya masing-masing, beberapa diantaranya meringkuk kedinginan, beberapa yang lain menutupi sekujur tubuhnya dengan kehangatan yang bisa ia usahakan. Ada dua yang perlu diberikan pemahaman bahwa mereka dipercayai, ada satu yang ingin aku tenangi, karena dia juga kupercayai, semoga mampu dan tetap mampu.

Mari akhiri dengan biasanya. Mencatat, sudah. Merenung, sudah. Maka tidurlah

02.00 AM

___________________________________________

Cikidang, Lembang 28 Juni 2022

Masih bersama Rizky, kali ini satu hari penuh dihabiskan di sini. Jadi, muatan pekerjaan lebih ramai hari ini, dan lebih melelahkan juga. Jikalau dalam pikiranku kelelahan bersarang, rasanya orang lain juga lelah, jadi di malam ini, melihat mereka beristirahat menjadi satu hal yang menenangkan. Malam ini sama dinginnya, Cikidang memang dingin, tak bisa dipungkiri, bahkan orang asli Lembang pun berkata di sini dingin. Apa yang dihasilkan hari ini adalah masih menjadi sekian persen dari ketuntasan keseluruhannya, oleh karena itu semangat rekan-rekanku menjadi hal yang penting untuk tetap terjaga. Kesehatannya pun begitu, hari ini melihat beberapa dari mereka yang jatuh sakit, rasa kasihan merayapi tubuh. Untungnya ada rekan-rekan yang selalu siaga merawat mereka yang sakit. Tak lupa juga di sisi lainnya, ada rekan-rekan yang juga senantiasa menjaga mereka agar tetap makan, hebat!

Ada kejadian yang mendebarkan hari ini, kejadian yang sebetulnya sudah sempat terpikirkan, jadi kaget dan tidak kaget kurasakan kala itu. Usaha-usaha yang dilakukan akhirnya menjadi satu hal yang mampu menyelesaikan perkara, meskipun ada pihak yang harus berkorban, namun tak apa semua demi keselamatan lahir dan batin kan ya?

Kami malam ini berpikiran untuk memindahkan penduduk bangunan bawah SD untuk berpindah ke atas, aku pribadi ingin membuat meraka dekat satu sama lain, di tempat yang aman, bersama-sama. Menutup hari ini dengan obrolan yang menembus malam, meski menyelesaikan beberapa pertanyaanya, membutuhkan renungan dulu. Tapi itulah kebahagiaan hari ini, bersama kejadian yang patut dipikirkan kemudiannya, mari beri titik di sini.

01.54 AM

___________________________________________

Cikidang, Lembang 29 Juni 2022

Sudah terpikirkan kalau ini adalah malam terakhir di sini. Pesan-pesan yang disampaikan tadi saat evaluasi pun sudah menjurus ke “terakhir-terakhiran” tapi memang nyatanya begitu. Agenda besar malam ini adalah mengupayakan keamanan kendaraan-kendaraan yang diparkirkan jauh dari SD, agar tidak repot seperti 2 malam ke belakang untuk pemindahannya. Masalah yang itu terselesaikan juga kemudian, bersama seorang rekan dan bantuan penjaga yang tiap malam patroli, kemudian sesuatu hal lain yang membutuhkan pergerakan datang, mobilisasi ke rumah dimana ada laporan bahwa ada yang sakit. Sejujurnya yang aku rasakan adalah ketakutan, karena sudah malam sekali dan rekan yang sakit harus disembuhkan tentunya. Usaha medis bahkan sedikit non-medis dicoba, syukurnya membaik terlepas melalui jalur mana percobaannya, dan kembali lagi ke SD.

Menyesap kopi dan melihat kerlap-kerlip lampu pemukiman yang jauh di sana dengan mata, sekaligus berkelana dalam pikiran dan obrolan. Malam ini memang mendedikasikan diri untuk melakukan apa yang belum pernah dilakukan di dunia malam dalam dekapan Cisalasih, karena teringat malam esok aku pasti sudah kembali ke pemukiman yang lain.

Sudah mencatat, sudah merenung. Tambahan, sudah mengopi dan mengerjakan sesuatu yang banyak. Maka tidurlah.

01.20

___________________________________________

Gegerkalong, Bandung 30 Juni 2022

Benar saja, aku sudah beralih ke pemukiman yang lain, ke kejadian-kejadian dunia yang lain, ke pemandangan lain yang berlalu lalang. Sudah tidak lagi di Cikidang. Satu hal yang ingin aku bagi adalah rasa syukur dan kebahagiaan karena telah menyelesaikan kegiatan-kegiatan kemarin, semoga berguna dan berdampak untuk semuanya.

Meskipun aku pulang, sejatinya aku sudah merasakan rasanya kembali. Ya, mengabdi adalah kembali karena sejatinya kehidupan adalah pengabdian.

Masih bersama Rizky di sini, malam ini bukan memikirkan dunia malam Cikidang, namun memikirkan kejadian kemarin yang membekas di memori. Akhirnya kami kembali ke desa, selepas dua tahun mengabdi dengan gaya yang berbeda, sejarah ini ada dan tercipta karena bantuan semuanya, terima kasih. Meskipun sudah mencatat, tapi ingin mencatat lebih sedikit saja. Melebihkan istirahat dari catatan dan renungannya, khusus hari ini. Terima kasih.

21.50

___________________________________________

Tulisan ini sebagai satu dari sekian kenangan P2M PGSD 2022
Ingin memublikasikannya karena ingin berbagi buat teman-teman

Terima kasih sudah membaca

-Rizky

--

--

Dimensi Nulis
Dimensi Nulis

Responses (1)